REPRESENTASI KOREA UTARA DALAM DRAMA SERI KOREA SELATAN (Analisis Framing Drama Seri Korea Selatan King Two Hearts)

Strategi pemerintah Korea Selatan yakni departemen kebudayaan Korea Selatan untuk mengupayakan budaya Korea mendunia berhasil dibuktikan dengan fenomena Hallyu. Fenomena ini bukan hanya mengundang decak kagum orang-orang di seluruh dunia namun juga mendatangkan keuntungan yang sangat berlimpah. Kesuksesan Korea Selatan mempromosikan budaya populer sayangnya tidak dibarengi dengan kesuksesan mereka manjaga harmonisasi antara Korea Utara dan Selatan. Melalui drama seri bukan hanya pesan budaya yang dapat disampaikan namun juga pesan politis. Penelitian ini menemukan Korut dibingkai sebagai momok yang menakutkan. Korut juga direpresentasikan buruk sedangkan Korsel direpresentasi dengan baik. Representasi yang dibuat Korsel sebagai pembuat teks justru bukanlah mengada-ada. Hasil dari telaah beberapa media mengemukakan data yang boleh dikatakan hampir sama. Juga dalam penelitian ini ditemukan bahwa Korsel sebagai pihak yang dominan menguasai media dapat dengan leluasa memposisikan pihak lain di media dengan mengendalikan isinya sesuai dengan frame yang diinginkan.

IDENTITAS DIRI REMAJA ALAY (STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASI PADA KELOMPOK PERTEMANAN ALAY EKSTRAS KOMUNITAS ST SETIA)

Penelitian ini tentang bagaimana identitas diri dibentuk melalui interaksi dan komunikasi tcpatnya pertukaran simbol-simbol dalam kelompok. Masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini pertama, bagaimana komunikasi verbal dan nonverbal kelompok pertemanan Alay Ekstras komunitas ST Setia. Kedua bagaimana kelompok pertemanan Alay Ekstras komunitas ST Setia mengomunikasikan identitas diri. Penelitian ini menggunakan teknik etnografi komunikasi dengan teori interaksi simbolik dan konvergensi simbolik sebagai penunjang analisisnya guna melihat bagaimana simbol-simbol diinisiasi, dinegosiasi, diyakini bersama, diingkari juga diimitasi dalam kelompok sebagai identitas khas kelompok. Identitas diri yang terbentuk dalam kelompok pertemanan ini tercipta bukan semata karena adanya kekuatan karakter dan kesadaran diri dari masing-masing anggotanya namun juga merupakan proses imitasi dari idola mereka sebagai role model.

Muslims in Britain: questioning Islamic and national identity

Islamic identity has been a central issue since the emergence of Islam in the seventh century. Muslims have been interacted with many symbols of religious identity since this early time of Islam. Every generation of Muslims has their own way to show their religious identity. Muslims in Britain are also still continuing to search for religious identity. They seek to re-evaluate their identity and construct a sense of what it means to be a Muslim in Britain today. This article would like to elaborate several discussions on Muslims’ identities in Britain. There are two different opinions on this issue. The first opinion comes from Muslims who believe that a Muslim individual should choose to be either a Muslim or a British. They argue that national values differ from religious norms. The second, however, states that one Muslim can be both a Muslim and a British at the same time. For them, there is no contradiction between being a Muslim and being a British citizen. They argue that nationality and faith can be combined in Muslim individuals who live in Britain.

THE EFFECT OF β-LACTAM ADMINISTRATION ON NEW INFECTION BY ESBL PRODUCTION BACTERIA AT PERSAHABATAN HOSPITAL

The excessive administration of antibiotics betalactame. especially third generation
cephalosporin widely for the treatment of infections in hospital was thought to be one
factor contributing to infection by bacteria Extented-Spectrum-Betalactamase (ESBL).
In hospital Persahabatan known that many third-generation cephalosporin antibiotic
used for the treatment of hospitalized patients. This study aimed to determine the effect
of beta-lactam antibiotics against infection by the emergence of ESBL-producing
bacteria at Persahabatan hospital Jakarta period January to March. 2013. This study was
case control study.involving patients with ESBL positive as case group and ESBL
negative as control group. Historical use of antibiotics during hospitalization in
Persahabatan traced in medical records retrospectively. Data were analyzed using chisquare
test
or
fisher
exact
test
followed
by
odd
ratio
calculation
and
calculate
the
DDD

(Defined
Daily
Dose)
to
determine
the
quantity
administration
of
antibiotic
betalactame.

A

total of 100 patients.50 patients are included into the case group and 50 into the
control group. Bivariate analysis showed that a history of antibiotic Betalactame use in
general (p = 0.357) was not a factor influencing the emergence of infections by ESBLproducing

bacteria. Historical administration of ceftriaxone (third-generation
cephalosporin) (p = 0.016. OR = 2.705. 95% CI = 1.197 to 6.113) were factors that
influence the emergence of infections by ESBL producing bacteria.

POLA PENGOBATAN FLUOR ALBUS Dl RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL DR CIPTO MANGUNKUSUMO SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (ANALISIS DATA REKAM MEDIK TAHUN 2006-2007)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karaktcristik pasien Fluor Albus (FA) yang datang bcrobat ke RSCM, mengetahui etiologi yang tersering pada FA, mengetahui hubungan manifestasi kliiiik/keluhan dengan etiologi FA, mengetahui perbedaan pola pengobatan FA oleli dokter dari Departemeu Obstetri Cinekologi dan Departemen llmu Penyakit Kulit kehimin, mengetaliui faktor-faktor yang mempengaruhi pengobatan FA, mengetahui tingkat kesesuaian pengobatan dengan standar terapi yang ada. Penelitian ini menggunakan rancangan studi deskriptif dan analitik dengan pengambilan data secara retrospektif. Hasil menunjukkan bahiva penyakit flu or albus ditemukan pada 7 7,6% pusicn karena tertiilar melalui hubungan seksual dan 82,4% pasien pada klinik obstetrik-giuekologi. Hasil penelitian didapatkan bahzoa penyakit FA bauyak terjadi pada penderita kelompok umur reproduktif. Pekerjaan umumnya sebagai ibu rumah tangga (IRT), dengan status marital menikah. Keluhan yang banyak diberikan adalah gatal, dull tidak berbau atau berban asam, dull berwarna putih kuning dan kental. Penyebab FA terbanyak adalah Kandidiasis vaginalis. Terdapat hubungan bermakna antara keluhan/manifestasi klinik dengan FA. Hubungan bermakna ini terlihnt pada FA yang disebabkan oleli kandidiasis zmginalis dan bakteriosis vaginalis. Terdapat perbedaan pola pengobatan FA berdasarkan etiologi (kandidiasis dan bakteriosis) antara dokter dari Departemen Obstetri Cinekologi dan Departemen llmu Penyakit Kulit kelamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengobatan FA oleli dokter Departemen Obstetri Cinekologi dan llmu Penyakit Kulit kelamin adalah: faktor keluhan, etiologi, faktor nsiko, dan penyakit penyerta. Faktorumur pekerjaan dan status marital secara statistik, tidak memiliki hubungan yang bermakna. Tingkat kesesuaian antara pengobatan dengan standar terapi obat untuk FA di RSCM cukup rendah, dimana sebagian besar pasien diobati secara empiris

The Role of Islamic Organizations in Britain in Promoting Ideas about Muslim Integration, Isolation or Rejection within the British Society: A Comparison between Hizbut Tahrir and Jama’at-i Islami

Dalam paper ini penulis berusaha membandingkan peran dari dua organisasi Islam di Inggris yaitu Jama’at-i Islami (JI) dan Hizbut Tahrir (HT) terkait dengan gagasan integrasi, isolasi dan resistensi Muslim, terhadap budaya masyarakat Inggris. Penulis menganalisis persamaan dan perbedaan yang dimiliki dua organisasi ini dalam pola dan pendekatan pergerakan keislaman mereka dalam menyikapi gagasan-gagasan di atas. Bagi organisasi-organisasi yang berafiliasi ke JI, Muslim di Inggris bisa menjadi “British Muslims” yang mengamalkan komitmen-komitmen keislaman mereka dan nilai-nilai modern negara Inggris secara bersamaan, sedangkan bagi HT, Muslim di Negara sekuler seperti Inggris harus memilih untuk menjadi Muslims atau British. HT berpandangan bahwa nilai-nilai modern di Negara sekuler adalah bertentangan dengan ajaran Islam. Perbedaan ini adahalhasil interaksi nilai dan komitmen keislaman mereka dengan faktor-faktor sosial yang ada di Inggris. Penulis berpendapat bahwa kedua organisasi ini memiliki perbedaan dalam pola pergerakan keislaman, namun keduanya memberikan kontribusi terhadap perkembangan Islam di Inggris.

ISLAMISME DAN DAKWAH DI INDONESIA: PERSPEKTIF DAN PENGALAMAN DAKWAH GERAKAN TARBIYAH

Penelitian ini berkontribusi terhadap analisis ‘official discourses’ tentang dakwah dan ‘lived religion’ dikalangan gerakan-gerakan Islamis kontemporer. Penelitian ini mengkaji bagaimana dakwah gerakan Tarbiyah telah ditransformasikan oleh perubahan dinamika-dinamika keagamaan, sosial, ekonomi dan politik Indonesia sejak tahun 1980-an. Secara khusus, penelitian ini menguji aspek official discourse dan lived experiences terkait hubungan-hubungan dan ketegangan-ketegangan antara leaders dan members gerakan Tarbiyah. Berdasarkan penelitian etnografi di Jakarta, saya berpendapat bahwa walaupun persepsi gerakan Tarbiyah saat ini sering didominasi oleh agenda dakwah publik yang diasosiasikan dengan PKS, pengalaman yang nyata dari anggota dan mentor [perempuan] Liqo secara umum terus menekankan pada pengaruh dakwah terhadap kehidupan pribadi mereka.

KETERAMPILAN LITERASI MEDIA BAGI PEREMPUAN SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN ANAK

Media literacy tells about how media has its functions in society. Media literacy movements have been designed to streamline the control of the audience as television viewers in the message exchange process. Media literacy movement underlines the efforts to protect the audience from the harmful effect of media messages. Women became the most potential ones since they have their most significant role, as a mother. Through the media literacy movement, the harmful content of media for the children can be addressed in a critical, smart and wise attitudes without having to dismiss or isolate thems from the era of information and globalization of the world.